Badung, Bali – Sebanyak 50 siswa di
SMK PGRI 2 Badung yang duduk di bangku X dan XI, Senin ( 23/09 ) mengikuti
kegiatan pembentukan kader Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan
Narkotika Nasional Kabupaten Badung bertempat di salah satu ruang kelas
sekolah.
Ketua
panitia pelaksana Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP yang sekaligus kasi Pencegahan mengatakan
"pembentukan kader ini berlangsung selama tiga hari sampai Rabu ( 25/09 )
bertujuan untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015. Selain para pelajar,
kami juga akan menyasar instansi pemerintah, swasta, dan lingkungan masyarakat
di banjar-banjar" jelasnya.
Peserta
mendapatkan materi dan beberapa modul dan materi yang dapat dipelajari untuk
nantinya disampaikan kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
Siswa
yang terpilih menjadi kader adalah siswa-siswi yang sebelumnya telah
mendapatkan sosialisasi tentang Pencegahan dan pemberantasan, Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ), selain itu mereka juga bersedia menjadi
kader penyuluh anti narkoba serta aktif dalam organisasi baik di sekolah maupun
lingkungan tempat tinggal.
Selama
tiga hari tersebut, para peserta selain mendapatkan materi tentang P4GN dari
penyuluh dan nara sumber juga berkesempatan untuk berlatih menjadi penyuluh di
lingkungannya. Mereka mendapat pelatihan baik secara materi dan praktek,
yaitu keterampilan, teknik-teknik serta
cara berbicara di depan khalayak, selayaknya seorang penyuluh yang handal.
Pembentukan
Kader Anti Narkoba di lingkungan sekolah ini berlangsung selama 3 hari, mulai
dari 23 hingga 25 September 2013. Hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan
materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini yang sangat meresahkan di
masyarakat dan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Pemahaman tentang
dampak negatif yang timbul dari penyalahgunaan narkoba, mulai dari aspek
sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. Untuk itu perlunya kader yang
dapat menularkan pengetahuannya kepada teman, keluarga, dan masyarakat di
lingkungannya.
Kemudian
di hari ketiga, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman materi
dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan sesama kader dan narasumber. Dalam
kesempatan tersebut, peserta juga melakukan pemaparan materi tentang P4GN di
depan kelas sebagai salah satu bentuk latihan. Para kader juga diajarkan bagaimana cara seorang penyuluh
dalam memberikan materi-materi narkoba dalam suatu pertemuan yang berskala
kecil sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik
serta dengan cara yang menyenangkan bagi audiens
Selain
pemahaman tentang materi P4GN, para peserta juga diberikan pemahaman tentang
program pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional mengenai pentingnya
rehabilitasi.
Ketua
panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP mengungkapkan bahwa hasil
yang diharapkan dari pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan sekolah
yang di adakan tanggal 23 hingga 25 September 2013 adalah terbentuknya kader
penyuluh anti narkoba yang mampu dan aktif dalam mencegah peredaran gelap
narkoba, sehingga Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba 2015 dapat tercapai (
Humas BNNK Badung ).