About

JALAN GATOT SUBROTO VI / E NO. 2 DENPASAR TELEPON : +62361 - 430231

Minggu, 29 September 2013

50 Kader Anti Narkoba di lingkungan Sekolah Resmi Bergabung dengan BNN

Badung, Bali – Sebanyak 50 siswa di SMK PGRI 2 Badung yang duduk di bangku X dan XI, Senin ( 23/09 ) mengikuti kegiatan pembentukan kader Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung bertempat di salah satu ruang kelas sekolah.
     Ketua panitia pelaksana Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP yang sekaligus kasi Pencegahan mengatakan "pembentukan kader ini berlangsung selama tiga hari sampai Rabu ( 25/09 ) bertujuan untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015. Selain para pelajar, kami juga akan menyasar instansi pemerintah, swasta, dan lingkungan masyarakat di banjar-banjar" jelasnya.
     Peserta mendapatkan materi dan beberapa modul dan materi yang dapat dipelajari untuk nantinya disampaikan kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
     Siswa yang terpilih menjadi kader adalah siswa-siswi yang sebelumnya telah mendapatkan sosialisasi tentang Pencegahan dan pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ), selain itu mereka juga bersedia menjadi kader penyuluh anti narkoba serta aktif dalam organisasi baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
     Selama tiga hari tersebut, para peserta selain mendapatkan materi tentang P4GN dari penyuluh dan nara sumber juga berkesempatan untuk berlatih menjadi penyuluh di lingkungannya. Mereka mendapat pelatihan baik secara materi dan praktek, yaitu  keterampilan, teknik-teknik serta cara berbicara di depan khalayak, selayaknya seorang penyuluh yang handal.
     Pembentukan Kader Anti Narkoba di lingkungan sekolah ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari 23 hingga 25 September 2013. Hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini yang sangat meresahkan di masyarakat dan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Pemahaman tentang dampak negatif yang timbul dari penyalahgunaan narkoba, mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. Untuk itu perlunya kader yang dapat menularkan pengetahuannya kepada teman, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya.
     Kemudian di hari ketiga, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman materi dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan sesama kader dan narasumber. Dalam kesempatan tersebut, peserta juga melakukan pemaparan materi tentang P4GN di depan kelas sebagai salah satu bentuk latihan. Para kader juga diajarkan bagaimana cara seorang penyuluh dalam memberikan materi-materi narkoba dalam suatu pertemuan yang berskala kecil sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik serta dengan cara yang menyenangkan bagi audiens
     Selain pemahaman tentang materi P4GN, para peserta juga diberikan pemahaman tentang program pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional mengenai pentingnya rehabilitasi.

     Ketua panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP mengungkapkan bahwa hasil yang diharapkan dari pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan sekolah yang di adakan tanggal 23 hingga 25 September 2013 adalah terbentuknya kader penyuluh anti narkoba yang mampu dan aktif dalam mencegah peredaran gelap narkoba, sehingga Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba 2015 dapat tercapai ( Humas BNNK Badung ). 

0 komentar:

Posting Komentar